Tanaman buncis merupakan komoditi sayuran yang banyak di minati karena mengandung Zat Lignin, Enzym, Protease, Inhibitor, Potassium, Fosfor, Serat, dan Kalsium yang bermanfaat untuk melancarkan sistem pencernaan, menetralkan kadar gula dalam darah, mampu mengobati tukak lambung, dapat mencegah kanker lambung dan kanker ganas lainnya. Untuk itu, perlu di lakukan teknik atau cara khusus dalam BUDIDAYA BUNCIS HIBRIDA sehingga mampu menghasilkan produksi yang tinggi.
Persyaratan Tumbuh
Contoh Varietas
Buncis yang masih muda berwarna muda
berwarna hijau telur bebek, berbentuk gilig atau silindris, dan berasa
manis. Varietas ini memiliki ukuran panjang 12 - 15 cm diameter 0,5 -
0,7 cm. Bobot polong sekitar 7 - 15 gram. Varietas ini resisten
terhadap penyakit karat daun. Panen awal bisa dilakukan ketika tanaman
berumur 50 hari setelah tanam ( HST ). Potensi produksi 9 - 10 ton/ha.
Buncis yang masih muda berwarna hijau
terang dan berbentuk silindris dengan ujung buah rancing. memiliki
ukuran panjang 12 - 15 cm dengan diameter 0,5 - 0,7 cm. Bobot per
polong sekitar 7 - 10 gram. Panen awal bisa dilakukan ketika tanaman
berumur 60 HST. Potensi produksi sekitar 8 - 9 ton/ha.
Persiapan Lahan
Lakukan pengapuran jika pH tanah kurang dari 5,0. Gunakan kapur pertanian dengan jumlah minimum satu ton per hektare lahan.
Lakukan pembajakan atau pencangkulan untuk membalik dan memecah bongkahan tanah.
Buat dahulu bedengan sederhana dengan ukuran lebar bedengan 100 cm, lebar selokan 35 - 40 cm, dan tinggi bedenbgan 15 - 20 cm.
Lakukan aplikasi teknologi EMP l dengan dosis 2 liter Agrobost per 400
liter air untuk lahan seluas satu hektare. Usahakan sebelum aplikasi,
lahan sudah dalam kondisi lembab atau basah. siram secara merata di sisi
kiri dan kanan bedengan ( bakal baris tanaman ).| No. | Jenis Pupuk | Pupuk Dasar | Pupuk Susulan | ||
| I | II | III | |||
| 1 | Pupuk Kandang | 5 ton | - | - | - |
| 2 | Urea | - | 50 Kg | 100 kg | 50 g |
| 3 | SP-36 | 200 kg | - | - | - |
| 4 | KCL | 50 kg | 50 kg | 100 kg | - |
| Waktu Aplikasi | Sebelum tanam | 20-25 HST | 40-45 HST | 60-65 HST | |
Penanaman
Pada Proses penanaman Buncis Hibrida, kita harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
Pemupukan Susulan
Semprotkan larutan EM4 II ke permukaan tanah sekitar tanaman.
Buat lubang menggunakan tugal atau buat
alur diantara tanaman ( jarak 6 – 8 cm dari pokok tanaman ), lalu
taburkan pupuk kedalamnya.
Tutup kembali lubang atau alur menggunakan tanah.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dan mencegah penyakit bisa di tambahkan Calsium MULTI-CAL dengan dosis 5 sendok per 14 liter air.
Semprotkan ke permukaan tanah sekitar tanaman denga jarak 7 – 10 cm dari pokok tanaman.
Buat lubang menggunakan tugal atau buat
alur di antara tanaman ( jarak 10 – 12 cm dari pokok tanaman ) lalu
taburkan pupuk ke dalamnya.
Tutup kembali lubang menggunakan tanah.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dan mencegah penyakit bisa di tambahkan Calsium MULTI-CAL dengan dosis 5 sendok per 14 liter air.
Cara aplikasinya sama dengan pemupukan kimia susulan II.
Penting !!!
" Aplikasi
teknologi EM4 tidak boleh bersamaan dengan aplikasi pupuk kimia dan
pestisida, tetapi harus di beri jeda waktu paling cepat tiga hari.
Sebaiknya EM4
dahulu, baru pupuk kimia. Usahakan sebelum aplikasi EM4, tanah dalam
keadaan lembab atau segera lakukan penyiraman setelah aplikasi EM4."
Pemeliharaan Tanaman
Pada dasarnya pupuk
yang di berikan ke dalam tanah akan terurai menjadi kation dan anion
yang larut dalam larutan air tanah(atau di sebut unsur hara tersedia).
Bersamaan dengan penyerapan air oleh akar melalui proses fisiologi, maka unsur hara tersedia tersebut terserap oleh tanaman.
Bisa di bayangkan jika
kondisi tanah di zona perakaran kering, berapapun jumlah pupuk yang di
berikan ke dalam tanah tidak akan maksimal terurai.
Sebaliknya pada musim hujan, perhatikan saluran drainase agar air lancar mengalir dan tidak ada air yang menggenang di selokan.
Hama dan Penyakit Dominan pada Tanaman Buncis
ketiga jenis ulat ini
sering menyerang dengan cara memakan daunnya. Srangga Spodoptera litura
lebih dominan dari pada kedua jenis lainnya.
Pada tingkat serangan parah, daun buncis bias dimakan habis.
Pencegahan :
Balurkan perangkap
kupu – kupu yang berbentuk lem, seperti Cherry Glue dan
Glumon,menggunakan kuas ke botol bekas air mineral atau potongan pipa
PVC.
Pemberantasan :
Tips : “ Waktu yang efektif untuk melakukan penyemprotan “
Waktu penyemprotan
yang efektif antara pukul 08.00 – 11.00 atau pukul 15.00 – 18.00 yakni
ketika turgor ( kandungan air tanaman ) tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah. Jika turgor tanaman dan kelembapan udara terlalu
tinggi, maka dosis yang sebelumnya tepat akan menjadi rendah, sehingga
tidak mempan. Sebaliknya, jika turgor tanaman terlalu rendah dengan
terik tinggi, maka dosis yang semula tepat akan menjadi tinggi,
sehingga ada kemungkinan terjadi efek terbakar oleh pestisida.
Perilaku ulat ini suka memakan daun, kemudian menggulung sebagai tempat perkembangan metamorfosisnya sebagai kepompong.
Pencegahan :
Pemberantasan :
Ulat ini suka
menggerek polong dengan cara melubangi kulit polong serta memakan
daging buah dan biji-biji muda yang ada di dalamnya.
Serangan yang hebat menyebabkan kualitas hasil panen menurun drastis.
Pencegahan :
Pemberantasan :
Karat daun tergolong penyakit yang harus “ diperhitungkan “, karena sering sekali menyerang tanaman kacang-kacangan.
Gejala penyakit ini
ditandai dengan adanya bercak cokelat melebar mengikuti tulang daun.
Selanjutnya, berkembang semakin melebar dan daun mengering.
Pencegahan :
Pemberantasan :
Panen dan Pascapanen
Link Utama : http://faedahjaya.com/bertanam-buncis-hibrida











0 komentar:
Posting Komentar